JELAGA LAMPU PELITA

Ku susuri lorong kehidupan
Berpetunjuk pendar pelita
Redup terang diterpa angin
Bahkan sampai disulut kembali

Tak jarang terperosok kubangan
Menabrak pepohon pinggir jalan
Tersandung bebatuan jalang
Membentur tembok penghalang

Tersilaukan bias binar cahaya
Tak sadar mengikuti bayangan semu
Terjerembab kolam jiwa
Ku diam meneliti kalbu

Ingin ku tertawa
Tapi rasa pedih menyiksa
Ingin ku menangis
Kealpaan selalu ada

Aku tersadar dari kebisuan
Ternyata tubuh penuh luka
Nurani berkecamuk duka
Dan bertanya... Ada apa???

Tersadar dari lamunan
Semprong pelita penuh jelaga
Hitam pekat menghias
Binar pelita tersekat

Tertatih ku melangkah
Menyibak kegundahan kelabu
Menyapu jalanan kekhilafan
Menuju singgasana Kinasih

Hanya Kekasih Abadi
Kuasa mengikis jelaga pelita
Bersama lantunan do'a
Ku ketuk pintu Singgasana

Berulang-ulang ku kidungkan
Lantunan kasidah ratapan
Memanggil Kekasih Pujaan
Membuka pintu Cintanya

Berharap Kemurahannya
Jelaga sirna dari pelita
Menjadi penerang jalan
Menyusuri lorong kehidupan

fullsayrochman 09:10/31052021

PERPISAHAN

Perjumpaan menjadi permulaan

Elegi tercipta dalam interaksi

Rasa yang terbina seolah sirna

Pijakan hati tergoyahkan guncangan jiwa

Indahnya fatamorgana dipelupuk mata

Serpihan-serpihan tercipta dari perpaduan

Antara berhenti dan melangkah adalah pilihan

Hembusan angin membekukan sanubari

Adakah keabadian dalam kebersamaan

Norma kehidupan telah menentukan pilihan

DILEMATIS

Dua jalan membingungkan

Inspirasi terbekukan

Luruh impian dalam angan

Ekspektasi bergerak setengah jalan

Malam jadi teman pengasingan

Akan kemana kaki melangkah

Taqorrub kepadaNya mencari jawaban

Istikharah sebagai jalan

Solusi terbaik penyelesaian

ROMANTIS

Rasa syahdu dalam relung kalbu

Oase penyegar dahaga rasa rindu

Mesra tanpa kata terhipnotis suasana

Angan melayang dalam ruang hampa

Narasi cinta bercerita dalam asa

Temaram rembulan menyelimuti ruang

Indah dirasa insan kasmaran

Senyum simpul menghias kebahagiaan

BIJAKSANA

Berimbang dalam persoalan

Inner beauty menjadi cerminan

Jalinan simbiosis menjadi pertimbangan

Ayat qouliyah-kauniyah menjadi pijakan

Katanya menentramkan

Senyum tulus terukirkan

Adhyaksa berkeadilan

Netralitas jalan penengah

Alloh tujuan keridhoan

SENYUM

Sugesti tak tersadari

Ekspresi hati tersembunyi

Naluriah menanggapi situasi dan kondisi

Yang tersirat dalam berjuta arti

Ungkapan tak berucap dibibir

Menyelimuti rasa setiap pribadi

22:23/111220

MASALAH

Menjadikan penerimanya gundah gulana

Akan selesai jika hati dan pikiran disatukan

Selalu bergelindan dalam  kehidupan

Akarnya adalah titik penyelesaian

Lelah adalah dampak darinya

Akal jernih modal pemecahannya

Hati tempat kembali untuk menimbang